Thursday, May 30, 2013

Hakekat Psikologi


A.      Pengertian Psikologi
Secara etimologis, kata psikologi terdiri dari dua kata, yaitu psyche yang berarti jiwa atau ruh, dan logos yang berarti ilmu atau pengetahuan. Dengan demikian psikologi dabat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang jiwa. Manusia merupakan makhluk Allah yang paling smpurna dalam bentuk maupun rupanya. Hal itu dinyatakan Allah dalam Al-Quran surah At-Tin ayat 4. Seorang Hamzah pernh berkomentar bahwa manusia adalah tumpuan dari semua manifestasi yang memiliki imajinasi aling sempurna dari the absolute, yang memiliki kecerdasan. Manusia merupakan makhluk psichomatis yang terdiri dari jasmani dan rohani yang saling memepengaruhi. Dibandingkan dengan ilmu lain, penelitian terhadap aspek psikologi ini lebih rumit dan sulit karena obyeknya adalah manusia.
Psikologi secara umum diartikan sebagai ilmu jiwa. Namun dalam pemaknaan psikologi secara terminology (ta’rifiyah) terdapat perbedaan. Hal tersebut disebabkan oleh perbedaan orientasi dan latar belakang masing-masing pakar. Berikut definisi psikologi menurut berbagai pakar psikologi:
a)    Al Gazali, MA. Menurutnya psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang memepelajari penghayatan dan tingkah laku manusia.
b)   Drs. Bimo Walgito. Menurutnya psikologi meruapakan suatu ilmu yang memepelajari dan meyelidiki tingkah laku dan aktivitas manusia yang menjadi manifestasi hidup kejiwaannnya.
c)    Verbeek. Menurutnya psikologi adalah ilmu yang menyelidiki penghayatan dan perbuatan manusia ditinjau fungsinya bagi subyek.
d)   R.S. Woodworth dan D.G. Marquis. Menurut mereka, psikologi adalah suatu ilmu pengetahuan tentang aktivitas-aktivitas individu dalam hubungannya dengan lingkungannya.
Dari beberapa contoh pendapat para ahli psikologi seperti di atas dapat disimpulkan bahwa  tujuan poko dalam psikologi adalah memahami seluk beluk kehidupan ruhani manusia yang merupakan kekuatan penggerak bagi segala kegiatan hidup lahiriah dalam lingkungan alam sekitar. Dari pengertia itu dapat disimpulkan bahwa psikologi terdiri dari 5 unsur, yaitu (1) ilmu pengetahuan, (2) memepelajari secara alamiah, (3) aktivitas-aktivitas kejiwaan, (4) manusia, dan (5) alam sekitar. Ilmu psikologi memililki sifat:
a)      Mempunyai obyek teretentu
b)      Menggunakan metode-metode tertentu yang sesuai
c)      Menggunakan system tertentu
Dalam hal ini obyek yang dimaksud yaitu obyek material (bahan keseluruhan ilmu) dan obyek formal (bila ditinjau dari suatu segi tertentu). Metode yng digunkan yaitu introspeksi, ekstrospeksi, interview, dan lainnya. Sedangkan hasil dari pendekatan itu harus disitematiskan agar teratur.
Suatu pengetahuan dapat disebut ilmu apabila ia dapat menunjukkan kebenaran (obyektivitas), meskipun kebenaran itu sendiri mutlak/absolute. Sedangkan aktivitas kejiwaan merupakan gejala jiwa yang dinyatakan dengan sikap jasmani. Kemudian yang dimaksud manusia disini adalah manusia yang berjiwa normal dan beradab pada umumnya. Manusia juga sebagai subyek yang memebutuhkan ulmu pengetahuan.
B.       Hubungan Psikologi dengan Ilmu Pengetahuan Lain
Ilmu y ang pertama kali lahir adalah ilmu filsafat yang juga menginduki dari segala macam ilmu yang sedang berkembang saat ini. sementara itu ilmu psikologi dalam melaksanakan tugasnya tidak bisa lepas dari ilmu lain. Pada mulanya ilmu psikologi merupakan bagian dari filsafat, namun setelah abad XIX-XX ilmu psikologi memisahkan diri. Ilmu psikologi yang mempelajari gerak-gerik tingkah laku manusia mempunyai hubungan dengan ilmu pengetahuan lain.
1.      Hubungan psikologi dengan filsafat
Meskipun psikologi telah lepass dari ilmu filsafat, namun keduanya masih memiliki hubungan. Sebab psikologi juga mempelajari hakikat hidup dan gerak-gerik kejiwaan manusia. Apalagi dalam filsafat terdapat bagian yang disebut filsafat ruhaniah.
2.      Hubungan psikologi dengan ilmu alam
Ilmu alam merupakan ilmu yang pertama kali memisahkan diri dari ilmu filsafat dan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Seorang ahli berpendapat bahwa kalau psikologi ingin mendapat kemajuan maka psikologi harus mengikuti cara kerja yang ditempuh oleh ilmu pengetahuan alam ( Bimo Walgito, 1938 : 18).pendekatan melalui metode yang sistematis dan eksperimen yang teratur dalam ilmu palam ini member pengaruh langsung kepada psikologi hingga metode eksperimen dan observasi juga digunakan dalam psikologi. Psikologi juga menginginkan hsil penelitian yang obyektif-ilmiah serta meniru cara kerja ilmu pengetahuan alam.
3.      Hubungan psikologi dengan biologi
Biologo mempelajari kehidupan manusia dengan menitik beratkan pada aspek jasmaniah, dimana jasmani itu akan memepengaruhi keadaan ruhaniah. Sementara psikologi  mempelajari aktifitas jiwa manusia yang merupakan manifestasi kehidupan jiwa. Jadi bisa dikatakan bahwa ilmu pikologi dan biologi sama-sama mempelajari tentang manusia. Perbedannya yaitu bahwa biologi hanya mempelajari jasmani saja, sedangkan psikologi memepelajari ruhani saja. Keterkaitan hubungan psikologi dan bilogi ini dapat dilihat pada ibu hamil dimana hubungan keduanya sangat berpengaruh  bagi perkembangan dan pertumbuhan janin  nantinya.
4.      Hubungan psikologi dengan sosiologi
Soiologi merupakan ilmu yang mempelajari manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Disini dapat dikatakan bahwa sosiologi dan juga sosiologi sama-sama mempelajari manusia. Studi dan tinjauan utama dalam sosiologi adalah kehidupan social manusia dalam mayarakat, sedangkan psikologi tinjauan utamanya yaitu tingkah laku sebagai penjelmaan hidup kejiwaan yang didorong oleh motif tertetu hingga manusia berbuat dan bergerak. Dengan adanya titik temu ini maka terbentuklah cabang baru dalam sosiologi yaitu psikologi social, yang memepelajari tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan situasi-situasi social. Keterkaitan tersebut akan menyadarkan manusa bahwa sebagai individu tingkah lakunya tidak dapat terlepas dari keadaan sekitarnya.
5.      Hubungan psikologi dengan  pedagogi
Psikologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap kemajuan dan perkembangan pendidikan (pedagogi). Pedagogi tidak akan mencapai sukses jika tidak berpedoman pada psikologi yang bertugas menunjukan perkembangan hidup manusia sekaligus cirri-ciri, watak, dan kepribadiannnya. Pedagogo akan dapat cepat mencapai sasaran bimbingan jika ia dapat memahami langkah-langkah yan sesuai dengan petunjuk psikologi. Keeratan hubungan antara psikologi dengan padegogi tersebut telah memunculkan educational psychology (psikologi pendidikan), sebuah bidang yang menjadi applied dari psikologi.
6.      Hubungan psikologi dengan agama
Kedua ilmi ini memeiliki hubungan yang erat karena agama sejak diturunkan kepada para nabi dan rosul untuk disampaikan kepada umat manusiab  harus disesuaiakan dengan situasi kondisi  psikologis. Semua umat beragama mengakui bahwa ajaran yang paling benara adalah ajaran agama, akan tetapi agama itu sendiri tidak boleh dipaksakan. Dalam hal ini baik psikologi maupun agama sama-sama memberikan bimbingan agar manusia tidk melanggar norma agama, sebab bila dilanggar dianggap berdosa. Perasaan berdosa ini akan mengakibatkan perasaan tertekan pada diri manusia. Mengingat kerekatan hubungan kedua ilmu ini maka timbul psychology of religion.
C.      Fungsi Psikologi dalam Dunia Pendidikan dan Pengajaran
Ilmu psikologi akan membantu seorang pendidik/guru dalam mebghadapi anak didiknya. Hal ini disebabkan dalam diri anak aka keaktifan jiwa yang dapat diperhalus atau diperkuat melalui pendidikan atau blatihan yang sistematis dan continue. Dengan ilmu psikologi ini juga guru akan paham mengenai tingkat perkembangan anak berdasarkan umur. Psikologi anak sangatlah berbeda dengan psikologi orang dewasa, oleh krena itu harus ada kesesuaian antara pola pendidikn dengan karakteristik yang dimiliki. Dari psikologi juga kita dapat mengetahui bahwa pendidikn yang merupakan applied dari psikologi tidak boleh menonjolkn suatu fungsi saja dari kejiwaan anak.kita harus mampu mengintegrasikan dan mengharmonikan fungsi-fungsi kejiwaan anak tersebut dalam proses pembentukan kejiwaan (pendidikan) anak. Dengan mempelajari psikologi guru akan dapat mengerti bahwa tanggapan seorang murid akan bertambah baik jika pengamatannnya juga baik, sehingga muncul tuntutan agar murid, mengamati dengan baik melalui semua alat indra. Begitu pula murid kan mengamati dengan baikbila materi itu menarik dan sesuai dengan tingkat kemampuannya. Untuk itu diperlukan cara mengajar yang sistematis dan metodis dengan gaya mengajar yang baik atau menarik dan pribadi guru yang lebih menarik pula. Mengingat fungsi dan peran psikologi dalam dunia pendidikan dan pengajaran memang tidaklah sedikit dn demikian penting,mestinya seorang ahli didik seyogianya juga seorang psikolog.
D.      Sistematika Pengembanagn Psikologi
Ditinjau dari sudut cara mengadakan penyelidikan, psikologi dibagi menjadi 2 bagian :
a)      Psikologi filsafat, yaitu psikologi yang mempelajari kejiwaan manusia berdasarkan ppemikiran dan perenungan saja. Namun karena pengetahuan ini tidak dapat dijangkau oleh indra kita, maka disebut juga dengan psikologi metafisik, dank arena penyelidikannya bersifat spekulatif, maka ia disebut dengan psikologi spekulatif.
b)      Psikologi empiris, yaitu psikologi yang memepelajari peristiwa berdasar eksperimen-eksperimen. Namun karena objek yang dipelajari dapat dilihat oleh indra kita, maka psikologi ini juga disebut sebagai psikologi nyata.
Sementara ditinjau dari segi obyek dan sasarannya psikologi empiris terbagi menjadi 2 macam:
a)      Psikologi umum, yaitu psikologi yang mempelajari gejala-gejala manusia dewasa, normal, dan beradab serta mengenai hal yang umum seperti perasaan, kemauan, pikiran, intelegensi, dll.
b)      Psikologi khusus, yaitu psikologi yang memepelajari gejala jiwa yang mengutamakan sifat yang berbeda untuk suatu aspek. Adapun yang termasuk psikologi khusus yaitu:
1)      Psikologi perekembangan, yaitu memepelajari perekembangan jiwa manusia sejak lahir sampai usia lanjut, termasuk diantaranya psikologi anak, psikologi pemuda, dan psikologi orang dewasa.
2)      Psikologi social, yaitu memepelajari tingkah laku ataua aktivitas manusia dalam hubungannnya dengan situasi-situasi social.
3)      Psikologi pendidikan, yaitu menguraikan kegiatn manusia dalam hubungannnya dengan situasi pendidikan.
4)      Psikologi diferensial, yaitu memepelajari perbedaan antar individu yang satu dengan yang lain.
5)      Psikologi criminal, yaitu memepelajari maslah-maslah yang berhubungan dengan kejahatan.
6)      Psikologi kepribadian, yaitu memepelajari keadaan atau struktur kepribadian manusia dan tipe kepribadian.
7)      Psikologi abnormal, yaitu yang memepelajari keadaan manusia yang tidak normal dan memiliki gangguan jiwa. Psikologi ini sering disebut psikopatologi.
8)      Parapsikologi, yaitu yang memepelajari kejiwaan seseorang melalui kontak kejiwaan tanpa indra perasa.
9)      Psikoteknik, yaitu  ilmu yang bertugas untuk menentukan dan menempatkan seseorang pada tugas-tugas yang sesuai dengan kecakapan, bakat, atau kemampuan yang lain.
10)  Psikologi media, yaitubilmu yang memeberikan petunjuk kepada dokter agar dapat menyelami jiwa dari pasien yang diobatinya.
11)  Psikologi pastoral, yaitu ilmu yang memepelajari petunjuk kepada para pemimpin agama dalam membimbing umat kea rah yang benar dalam kehidupan beragama.
Ditijau dari segi penerapan atau kegunaannya baik psikologi umum maupun khusus dapat dibagi menjadi 2 :
1)      Psikologi teoritis, yaitu yang memepelajari gejala kejiwaan untuk ilmu pengetahuan saja, tanpa dikaitkan dengan praktik dalam kehidupannya.
2)      Psikologi praktis, yaitu yang memepelajari segala aktivitas kejiwaan manusia untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

0 komentar:

 
Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya.