A.
Pengertian Psikologi
Secara
etimologis, kata psikologi terdiri dari dua kata, yaitu psyche yang berarti
jiwa atau ruh, dan logos yang berarti ilmu atau pengetahuan. Dengan demikian
psikologi dabat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang jiwa. Manusia
merupakan makhluk Allah yang paling smpurna dalam bentuk maupun rupanya. Hal
itu dinyatakan Allah dalam Al-Quran surah At-Tin ayat 4. Seorang Hamzah pernh
berkomentar bahwa manusia adalah tumpuan dari semua manifestasi yang memiliki
imajinasi aling sempurna dari the absolute, yang memiliki kecerdasan. Manusia
merupakan makhluk psichomatis yang terdiri dari jasmani dan rohani yang saling
memepengaruhi. Dibandingkan dengan ilmu lain, penelitian terhadap aspek
psikologi ini lebih rumit dan sulit karena obyeknya adalah manusia.
Psikologi
secara umum diartikan sebagai ilmu jiwa. Namun dalam pemaknaan psikologi secara
terminology (ta’rifiyah) terdapat perbedaan. Hal tersebut disebabkan oleh
perbedaan orientasi dan latar belakang masing-masing pakar. Berikut definisi
psikologi menurut berbagai pakar psikologi:
a)
Al Gazali, MA.
Menurutnya psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang memepelajari penghayatan
dan tingkah laku manusia.
b)
Drs. Bimo
Walgito. Menurutnya psikologi meruapakan suatu ilmu yang memepelajari dan
meyelidiki tingkah laku dan aktivitas manusia yang menjadi manifestasi hidup
kejiwaannnya.
c)
Verbeek.
Menurutnya psikologi adalah ilmu yang menyelidiki penghayatan dan perbuatan
manusia ditinjau fungsinya bagi subyek.
d)
R.S. Woodworth
dan D.G. Marquis. Menurut mereka, psikologi adalah suatu ilmu pengetahuan
tentang aktivitas-aktivitas individu dalam hubungannya dengan lingkungannya.
Dari
beberapa contoh pendapat para ahli psikologi seperti di atas dapat disimpulkan
bahwa tujuan poko dalam psikologi adalah
memahami seluk beluk kehidupan ruhani manusia yang merupakan kekuatan penggerak
bagi segala kegiatan hidup lahiriah dalam lingkungan alam sekitar. Dari
pengertia itu dapat disimpulkan bahwa psikologi terdiri dari 5 unsur, yaitu (1)
ilmu pengetahuan, (2) memepelajari secara alamiah, (3) aktivitas-aktivitas
kejiwaan, (4) manusia, dan (5) alam sekitar. Ilmu psikologi memililki sifat:
a)
Mempunyai obyek
teretentu
b)
Menggunakan
metode-metode tertentu yang sesuai
c)
Menggunakan
system tertentu
Dalam
hal ini obyek yang dimaksud yaitu obyek material (bahan keseluruhan ilmu) dan
obyek formal (bila ditinjau dari suatu segi tertentu). Metode yng digunkan
yaitu introspeksi, ekstrospeksi, interview, dan lainnya. Sedangkan hasil dari
pendekatan itu harus disitematiskan agar teratur.
Suatu
pengetahuan dapat disebut ilmu apabila ia dapat menunjukkan kebenaran
(obyektivitas), meskipun kebenaran itu sendiri mutlak/absolute. Sedangkan
aktivitas kejiwaan merupakan gejala jiwa yang dinyatakan dengan sikap jasmani.
Kemudian yang dimaksud manusia disini adalah manusia yang berjiwa normal dan
beradab pada umumnya. Manusia juga sebagai subyek yang memebutuhkan ulmu
pengetahuan.
B.
Hubungan Psikologi dengan Ilmu Pengetahuan Lain
Ilmu
y ang pertama kali lahir adalah ilmu filsafat yang juga menginduki dari segala
macam ilmu yang sedang berkembang saat ini. sementara itu ilmu psikologi dalam
melaksanakan tugasnya tidak bisa lepas dari ilmu lain. Pada mulanya ilmu
psikologi merupakan bagian dari filsafat, namun setelah abad XIX-XX ilmu
psikologi memisahkan diri. Ilmu psikologi yang mempelajari gerak-gerik tingkah
laku manusia mempunyai hubungan dengan ilmu pengetahuan lain.
1.
Hubungan
psikologi dengan filsafat
Meskipun
psikologi telah lepass dari ilmu filsafat, namun keduanya masih memiliki
hubungan. Sebab psikologi juga mempelajari hakikat hidup dan gerak-gerik
kejiwaan manusia. Apalagi dalam filsafat terdapat bagian yang disebut filsafat
ruhaniah.
2.
Hubungan
psikologi dengan ilmu alam
Ilmu
alam merupakan ilmu yang pertama kali memisahkan diri dari ilmu filsafat dan
mengalami perkembangan yang sangat pesat. Seorang ahli berpendapat bahwa kalau
psikologi ingin mendapat kemajuan maka psikologi harus mengikuti cara kerja
yang ditempuh oleh ilmu pengetahuan alam ( Bimo Walgito, 1938 : 18).pendekatan
melalui metode yang sistematis dan eksperimen yang teratur dalam ilmu palam ini
member pengaruh langsung kepada psikologi hingga metode eksperimen dan
observasi juga digunakan dalam psikologi. Psikologi juga menginginkan hsil
penelitian yang obyektif-ilmiah serta meniru cara kerja ilmu pengetahuan alam.
3.
Hubungan
psikologi dengan biologi
Biologo
mempelajari kehidupan manusia dengan menitik beratkan pada aspek jasmaniah,
dimana jasmani itu akan memepengaruhi keadaan ruhaniah. Sementara
psikologi mempelajari aktifitas jiwa
manusia yang merupakan manifestasi kehidupan jiwa. Jadi bisa dikatakan bahwa
ilmu pikologi dan biologi sama-sama mempelajari tentang manusia. Perbedannya
yaitu bahwa biologi hanya mempelajari jasmani saja, sedangkan psikologi memepelajari
ruhani saja. Keterkaitan hubungan psikologi dan bilogi ini dapat dilihat pada
ibu hamil dimana hubungan keduanya sangat berpengaruh bagi perkembangan dan pertumbuhan janin nantinya.
4.
Hubungan
psikologi dengan sosiologi
Soiologi
merupakan ilmu yang mempelajari manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Disini
dapat dikatakan bahwa sosiologi dan juga sosiologi sama-sama mempelajari
manusia. Studi dan tinjauan utama dalam sosiologi adalah kehidupan social
manusia dalam mayarakat, sedangkan psikologi tinjauan utamanya yaitu tingkah
laku sebagai penjelmaan hidup kejiwaan yang didorong oleh motif tertetu hingga
manusia berbuat dan bergerak. Dengan adanya titik temu ini maka terbentuklah
cabang baru dalam sosiologi yaitu psikologi social, yang memepelajari tingkah
laku manusia dalam hubungannya dengan situasi-situasi social. Keterkaitan
tersebut akan menyadarkan manusa bahwa sebagai individu tingkah lakunya tidak
dapat terlepas dari keadaan sekitarnya.
5.
Hubungan
psikologi dengan pedagogi
Psikologi
mempunyai pengaruh yang besar terhadap kemajuan dan perkembangan pendidikan
(pedagogi). Pedagogi tidak akan mencapai sukses jika tidak berpedoman pada
psikologi yang bertugas menunjukan perkembangan hidup manusia sekaligus
cirri-ciri, watak, dan kepribadiannnya. Pedagogo akan dapat cepat mencapai
sasaran bimbingan jika ia dapat memahami langkah-langkah yan sesuai dengan
petunjuk psikologi. Keeratan hubungan antara psikologi dengan padegogi tersebut
telah memunculkan educational psychology (psikologi pendidikan), sebuah bidang
yang menjadi applied dari psikologi.
6.
Hubungan
psikologi dengan agama
Kedua
ilmi ini memeiliki hubungan yang erat karena agama sejak diturunkan kepada para
nabi dan rosul untuk disampaikan kepada umat manusiab harus disesuaiakan dengan situasi kondisi psikologis. Semua umat beragama mengakui
bahwa ajaran yang paling benara adalah ajaran agama, akan tetapi agama itu
sendiri tidak boleh dipaksakan. Dalam hal ini baik psikologi maupun agama
sama-sama memberikan bimbingan agar manusia tidk melanggar norma agama, sebab
bila dilanggar dianggap berdosa. Perasaan berdosa ini akan mengakibatkan
perasaan tertekan pada diri manusia. Mengingat kerekatan hubungan kedua ilmu
ini maka timbul psychology of religion.
C.
Fungsi Psikologi dalam Dunia Pendidikan dan Pengajaran
Ilmu
psikologi akan membantu seorang pendidik/guru dalam mebghadapi anak didiknya.
Hal ini disebabkan dalam diri anak aka keaktifan jiwa yang dapat diperhalus
atau diperkuat melalui pendidikan atau blatihan yang sistematis dan continue.
Dengan ilmu psikologi ini juga guru akan paham mengenai tingkat perkembangan
anak berdasarkan umur. Psikologi anak sangatlah berbeda dengan psikologi orang
dewasa, oleh krena itu harus ada kesesuaian antara pola pendidikn dengan
karakteristik yang dimiliki. Dari psikologi juga kita dapat mengetahui bahwa
pendidikn yang merupakan applied dari psikologi tidak boleh menonjolkn suatu
fungsi saja dari kejiwaan anak.kita harus mampu mengintegrasikan dan
mengharmonikan fungsi-fungsi kejiwaan anak tersebut dalam proses pembentukan
kejiwaan (pendidikan) anak. Dengan mempelajari psikologi guru akan dapat
mengerti bahwa tanggapan seorang murid akan bertambah baik jika pengamatannnya
juga baik, sehingga muncul tuntutan agar murid, mengamati dengan baik melalui
semua alat indra. Begitu pula murid kan mengamati dengan baikbila materi itu
menarik dan sesuai dengan tingkat kemampuannya. Untuk itu diperlukan cara
mengajar yang sistematis dan metodis dengan gaya mengajar yang baik atau
menarik dan pribadi guru yang lebih menarik pula. Mengingat fungsi dan peran
psikologi dalam dunia pendidikan dan pengajaran memang tidaklah sedikit dn
demikian penting,mestinya seorang ahli didik seyogianya juga seorang psikolog.
D.
Sistematika Pengembanagn Psikologi
Ditinjau
dari sudut cara mengadakan penyelidikan, psikologi dibagi menjadi 2 bagian :
a)
Psikologi
filsafat, yaitu psikologi yang mempelajari kejiwaan manusia berdasarkan
ppemikiran dan perenungan saja. Namun karena pengetahuan ini tidak dapat
dijangkau oleh indra kita, maka disebut juga dengan psikologi metafisik, dank
arena penyelidikannya bersifat spekulatif, maka ia disebut dengan psikologi
spekulatif.
b)
Psikologi
empiris, yaitu psikologi yang memepelajari peristiwa berdasar
eksperimen-eksperimen. Namun karena objek yang dipelajari dapat dilihat oleh
indra kita, maka psikologi ini juga disebut sebagai psikologi nyata.
Sementara
ditinjau dari segi obyek dan sasarannya psikologi empiris terbagi menjadi 2
macam:
a)
Psikologi umum,
yaitu psikologi yang mempelajari gejala-gejala manusia dewasa, normal, dan beradab
serta mengenai hal yang umum seperti perasaan, kemauan, pikiran, intelegensi,
dll.
b)
Psikologi
khusus, yaitu psikologi yang memepelajari gejala jiwa yang mengutamakan sifat
yang berbeda untuk suatu aspek. Adapun yang termasuk psikologi khusus yaitu:
1)
Psikologi
perekembangan, yaitu memepelajari perekembangan jiwa manusia sejak lahir sampai
usia lanjut, termasuk diantaranya psikologi anak, psikologi pemuda, dan
psikologi orang dewasa.
2)
Psikologi
social, yaitu memepelajari tingkah laku ataua aktivitas manusia dalam
hubungannnya dengan situasi-situasi social.
3)
Psikologi
pendidikan, yaitu menguraikan kegiatn manusia dalam hubungannnya dengan situasi
pendidikan.
4)
Psikologi
diferensial, yaitu memepelajari perbedaan antar individu yang satu dengan yang
lain.
5)
Psikologi
criminal, yaitu memepelajari maslah-maslah yang berhubungan dengan kejahatan.
6)
Psikologi
kepribadian, yaitu memepelajari keadaan atau struktur kepribadian manusia dan
tipe kepribadian.
7)
Psikologi
abnormal, yaitu yang memepelajari keadaan manusia yang tidak normal dan
memiliki gangguan jiwa. Psikologi ini sering disebut psikopatologi.
8)
Parapsikologi,
yaitu yang memepelajari kejiwaan seseorang melalui kontak kejiwaan tanpa indra
perasa.
9)
Psikoteknik,
yaitu ilmu yang bertugas untuk
menentukan dan menempatkan seseorang pada tugas-tugas yang sesuai dengan
kecakapan, bakat, atau kemampuan yang lain.
10) Psikologi media, yaitubilmu yang memeberikan
petunjuk kepada dokter agar dapat menyelami jiwa dari pasien yang diobatinya.
11) Psikologi pastoral, yaitu ilmu yang memepelajari
petunjuk kepada para pemimpin agama dalam membimbing umat kea rah yang benar
dalam kehidupan beragama.
Ditijau
dari segi penerapan atau kegunaannya baik psikologi umum maupun khusus dapat
dibagi menjadi 2 :
1)
Psikologi
teoritis, yaitu yang memepelajari gejala kejiwaan untuk ilmu pengetahuan saja,
tanpa dikaitkan dengan praktik dalam kehidupannya.
2)
Psikologi
praktis, yaitu yang memepelajari segala aktivitas kejiwaan manusia untuk
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
0 komentar:
Post a Comment