Posong,
mungkin anda masih sangat asing dengan kata yang satu ini.
Apa
itu posong?
Posong
adalah suatu alat penangkap ikan tradisional. Alat ini terbuat dari bambu yang
dianyam. Bentuknya mirip seperti botol minuman. Posong ini telah dikenal sejak
dulu oleh sebagian masyarakat Jawa Tengah khusunya masyarakat Purworejo. Di
zaman sekarang alat tradisional ini sangat sulit ditemukan. Mungkin kita dapat
menemukan alat tradisional ini hanya di
daerah- daerah tertentu saja, contohnya di Desa Kedungpucang, Kecamatan Bener,
Kabupaten Purworejo, di sana kita masih dapat menemukan posong, walaupun kini
jumlahnya sangat sedikit. Hal itu dikarenakan masyarakat sekarang mulai enggan
menggunakan alat tersebut. Selain itu di jaman sekarang ini semakin sedikit orang
yang bisa membuat
kerajinan tangan anyam ini. Selain cukup sulit, dalam proses pembuatannya juga memelukan waktu yang cukup lama. 1 posong kecil saja memerlukan waktu hampir satu hari dalam membuatnya.
kerajinan tangan anyam ini. Selain cukup sulit, dalam proses pembuatannya juga memelukan waktu yang cukup lama. 1 posong kecil saja memerlukan waktu hampir satu hari dalam membuatnya.
Jenis
dan Bagian-bagian posong
Posong
terdiri dari 2 jenis, ada posong biasa dan jua posong telik. Posong biasa
sering digunakan orang untuk mencari ikan di sungai, sedangkan posong telik
selain bisa digunakan mencari ikan di sungai juga bisa digunakan untuk menangkap
belut di sawah.
Posong
ada yang kecil dan ada yang besar. Posong kecil memiliki diameter antara
10-30cm dan posong besar memiliki diameter 30-100cm. Posong kecil biasanya
digunakan untuk mencari ikan-ikan kecil seperti uceng, unjar, udang sungai dan
ikan kecil lainnya. Sedangkan posong besar digunakan untuk mencari ikan-ikan
besar. Posong ini memiliki 3 bagian utama, yaitu :
- Cocop, cocop ini merupakan bagian atas posong yang berfungsi untuk mengeluarkan ikan dari dalam posong.
- Penthol, yaitu bagian posong yang menggembung atau agak menonjol dan berfunngsi sebagai tempat menampung ikan yang masuk.
- Ijep, yaitu bagian posong yang seperti jaring dari bambu dengan ujungnya lancip. Ijep ini merupakan pintu masuk ikan. Biasanya posong memiliki 2 ijep, ijep depan dan ijep belakang.
Cara
menggunakan posong
Menangkap ikan menggunakan posong
tidaklah rumit. Kita cukup memasangnya di sungai dengan cara membenamkan posong
itu dengan batu batu sungai. Sebelum dipasang kita harus menutup cocop posong
dengan rumput-rumput sungai agar ikan tidak bisa keluar. Tempat memasang posong
ini sering dinamakan ijahan. Kita dapat memasang posong di waktu sore hari dan
mengambilnya pagi hari. Biasanya ikan masuk posong pada malam hari. Proses
masuknya ikan ke dalam posong dinamakan mijah. Ikan biasanya menyukai air yang
pengalir, jadi orang sering membuat ijahan dengan membuat aliran air di bagian
bawahnya agar banyak ikan yang masuk ke dalam posong. Ikan yang telah masuk ke
dalam posong tidak dapat keluar lagi karena cocopnya telah ditutup. Selain itu
lubang ijep yang kecil sehingga ikan yang didalam sulit untuk keluar melalui
lubang ijep itu. Biasanya orang mengambil posong di pagi hari. Orang
menggunakan kepis untuk menaruh ikan yang telah diambil dari posong.
Di Desa Kedungpucang orang
menggunakan posong secara musiman. Orang biasanya menggunakan posong hanya saat
musim kemarau dimana ikan melimpah dan air sungai kecil. Kalau di musim hujan
biasanya ikan sedikit dan sering terjadi banjir di malam hari sehingga posong
hilang terbawa arus sungai.
Demikian
sedikit info mengenai posong, terimakasih bagi anda yang telah menyempatkan
diri untuk membaca artikel ini. semoga ini dapat menambah pengetahuan anda.
Lihat Gambar Posong Klik Disini.
0 komentar:
Post a Comment