Thursday, July 4, 2013

POSONG


Posong, mungkin anda masih sangat asing dengan kata yang satu ini.
Apa itu posong?
Posong adalah suatu alat penangkap ikan tradisional. Alat ini terbuat dari bambu yang dianyam. Bentuknya mirip seperti botol minuman. Posong ini telah dikenal sejak dulu oleh sebagian masyarakat Jawa Tengah khusunya masyarakat Purworejo. Di zaman sekarang alat tradisional ini sangat sulit ditemukan. Mungkin kita dapat menemukan alat tradisional ini  hanya di daerah- daerah tertentu saja, contohnya di Desa Kedungpucang, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, di sana kita masih dapat menemukan posong, walaupun kini jumlahnya sangat sedikit. Hal itu dikarenakan masyarakat sekarang mulai enggan menggunakan alat tersebut. Selain itu di jaman sekarang ini semakin sedikit orang yang bisa membuat
kerajinan tangan anyam ini. Selain cukup sulit, dalam proses pembuatannya juga memelukan waktu yang cukup lama. 1 posong kecil saja memerlukan waktu hampir satu hari dalam membuatnya.

Jenis dan Bagian-bagian posong
Posong terdiri dari 2 jenis, ada posong biasa dan jua posong telik. Posong biasa sering digunakan orang untuk mencari ikan di sungai, sedangkan posong telik selain bisa digunakan mencari ikan di sungai juga bisa digunakan untuk menangkap belut di sawah.
Posong ada yang kecil dan ada yang besar. Posong kecil memiliki diameter antara 10-30cm dan posong besar memiliki diameter 30-100cm. Posong kecil biasanya digunakan untuk mencari ikan-ikan kecil seperti uceng, unjar, udang sungai dan ikan kecil lainnya. Sedangkan posong besar digunakan untuk mencari ikan-ikan besar. Posong ini memiliki 3 bagian utama, yaitu :
  1. Cocop, cocop ini merupakan bagian atas posong yang berfungsi untuk mengeluarkan ikan dari dalam posong.
  2. Penthol, yaitu bagian posong yang menggembung atau agak menonjol dan berfunngsi sebagai tempat menampung ikan yang masuk.
  3. Ijep, yaitu bagian posong yang seperti jaring dari bambu dengan ujungnya lancip. Ijep ini merupakan pintu masuk ikan. Biasanya posong memiliki 2 ijep, ijep depan dan ijep belakang.
Cara menggunakan posong
            Menangkap ikan menggunakan posong tidaklah rumit. Kita cukup memasangnya di sungai dengan cara membenamkan posong itu dengan batu batu sungai. Sebelum dipasang kita harus menutup cocop posong dengan rumput-rumput sungai agar ikan tidak bisa keluar. Tempat memasang posong ini sering dinamakan ijahan. Kita dapat memasang posong di waktu sore hari dan mengambilnya pagi hari. Biasanya ikan masuk posong pada malam hari. Proses masuknya ikan ke dalam posong dinamakan mijah. Ikan biasanya menyukai air yang pengalir, jadi orang sering membuat ijahan dengan membuat aliran air di bagian bawahnya agar banyak ikan yang masuk ke dalam posong. Ikan yang telah masuk ke dalam posong tidak dapat keluar lagi karena cocopnya telah ditutup. Selain itu lubang ijep yang kecil sehingga ikan yang didalam sulit untuk keluar melalui lubang ijep itu. Biasanya orang mengambil posong di pagi hari. Orang menggunakan kepis untuk menaruh ikan yang telah diambil dari posong.
            Di Desa Kedungpucang orang menggunakan posong secara musiman. Orang biasanya menggunakan posong hanya saat musim kemarau dimana ikan melimpah dan air sungai kecil. Kalau di musim hujan biasanya ikan sedikit dan sering terjadi banjir di malam hari sehingga posong hilang terbawa arus sungai.

Demikian sedikit info mengenai posong, terimakasih bagi anda yang telah menyempatkan diri untuk membaca artikel ini. semoga ini dapat menambah pengetahuan anda.

Lihat Gambar Posong Klik Disini.

0 komentar:

 
Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya.